Halo Momim&Dadin! Memahami tantangan mengasuh anak yang tantrum, susah makan, atau hiperaktif memang bukan hal mudah. Tetapi, jangan khawatir, kita bisa belajar bersama cara-cara efektif menangani perilaku sulit tersebut dengan pendekatan yang penuh pengertian dan tanpa emosi berlebihan.
Memahami Perilaku Anak Secara Ilmiah
Sebelum bertindak, penting bagi Momim-Dadin untuk memahami akar dari perilaku anak. Anak tantrum sebenarnya sedang mencoba menyampaikan kebutuhan yang mungkin belum bisa diungkapkan dengan kata-kata. Misalnya, riset oleh Denham dkk. (2003) menunjukkan bahwa anak-anak yang belum mengembangkan kemampuan untuk mengelola rasa frustrasi atau kekecewaan mungkin akan merespons dengan ledakan emosi atau ekspresi fisik dari tekanan yang mereka rasakan, dan ini adalah bagian normal dari perkembangan emosionalnya. Sedangkan anak hiperaktif seringkali memiliki energi yang berlebih dan membutuhkan stimulasi yang tepat agar bisa fokus dengan baik.
Mengandalkan Praktik Parenting Positif
Sebagai Momim-Dadin yang ingin memberikan yang terbaik, penting untuk mengadopsi prinsip disiplin positif yang mengutamakan pengertian dan komunikasi. Metode ini sudah terbukti efektif dalam mendampingi tumbuh kembang anak tanpa harus menggunakan ancaman atau hukuman yang keras. Anda dapat pelajari lebih lengkap tentang disiplin positif di apa itu disiplin positif dan disiplin positif pada anak. Dengan pendekatan ini, Momim-Dadin terlibat sebagai pendamping yang sabar dan penuh empati.
Dekat dan Empatik dengan Perasaan Anak Anda
Momim-Dadin, biarkan hati kita berempati pada anak ketika mereka sedang menunjukkan perilaku sulit. Misalnya, ketika anak tantrum, cobalah tarik napas dalam dan tenangkan diri dulu sebelum merespons. Beri tahu anak bahwa perasaan mereka dimengerti tanpa harus membenarkan perilaku yang kurang baik. Pada saat anak susah makan, buat suasana makan menjadi menyenangkan dan tanpa tekanan agar anak merasa nyaman. Ingat, saat anak hiperaktif, mereka butuh ruang dan perhatian ekstra. Dengan ketenangan dan kasih sayang, anak akan merasa aman sehingga perilaku sulit dapat berkurang.
Cara Praktis Menangani Drama Anak Susah Diatur
- Atasi tantrum dengan tenang: Jangan membalas dengan emosi. Alihkan perhatian anak dengan cara kreatif atau beri mereka ruang untuk mengekspresikan perasaan.
- Hadapi anak susah makan: Variasikan menu, libatkan anak dalam memilih makanan, dan hindari memaksa. Kondisi ini sudah dibahas tuntas dalam cara mengajarkan batasan pada anak yang juga penting diterapkan saat pemberian makan. Jika dirasa ada masalah fisiologis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
- Kelola anak hiperaktif: Berikan aktivitas fisik yang cukup dan tentukan rutinitas yang konsisten. Pahami bahwa ini adalah bagian dari karakter anak dan bukan kesalahan mereka.
- Hindari ancaman dan hukuman keras: Gunakan pendekatan yang positif dan konstruktif, bisa pelajari di sini cara menghindari ancaman dalam parenting.
Highlight
Momim-Dadin, mengasuh anak yang susah diatur memang memerlukan kesabaran dan pengetahuan yang tepat. Dengan memahami perilaku anak secara ilmiah, menerapkan disiplin positif, dan menjaga empati dalam interaksi sehari-hari, kita bukan hanya mengatasi kesulitan tapi juga membangun hubungan yang hangat dan penuh cinta dengan buah hati. Yuk, terus belajar dan praktikkan cara-cara ini agar momen parenting jadi lebih bermakna tanpa drama!