Hai Momim&Dadin, pernah nggak mengalami perebutan kekuasaan sama anak? Orang tua merasa perlu mengatur, sementara anak bersikeras dengan keinginannya. Kemudian kita mungkin merasa bingung, bagaimana caranya mendidik anak tanpa harus teriak-teriak atau bikin suasana rumah jadi nggak nyaman?
Yuk, kita bahas cara mendidik anak dengan pendekatan disiplin positif supaya anak tumbuh dengan nilai-nilai baik tanpa drama dan ngambek.
Apa itu Disiplin Positif dan Kenapa Penting?
Disiplin positif adalah pendekatan pengasuhan yang menempatkan anak sebagai individu yang perlu dihargai perasaannya, bukan hanya diatur berdasarkan aturan yang harus dipatuhi. Pendekatan ini membantu anak memahami konsekuensi dari perilaku mereka tanpa menggunakan ancaman atau hukuman yang membuat anak takut atau malah jadi memberontak.
Menurut penelitian oleh Gershoff dan Grogan-Kaylor (2016), anak yang dididik dengan cara yang mengedepankan penghargaan dan penjelasan logis cenderung memiliki kemampuan mengatur emosi dan perilaku yang lebih baik di usia remaja. Ini membuktikan bahwa disiplin positif bukan hanya membuat anak patuh, tapi juga mendukung perkembangan emosionalnya secara sehat.
Kalau Moms dan Dads ingin tahu lebih detail tentang apa itu disiplin positif, Momim-Dadin bisa cek artikel lengkapnya di sini: Apa Itu Disiplin Positif.
Kenapa Penting Menerapkan Disiplin Positif?
Momim-Dadin tentu ingin menjadi orangtua yang dicintai dan dihormati oleh anak, bukan karena takut. Jika anak sekedar patuh karena takut, kepatuhan itu hanya akan bertahan saat orang tua ada di sekitarnya, padahal ada banyak aturan yang bertujuan untuk kebaikan diri anak. Ketika kita menerapkan disiplin positif, anak memiliki alasan kuat atau strong why mengapa suatu hal perlu ia lakukan dan bermanfaat untuknya. Hal ini akan membuat perilaku positif yang anak lakukan menjadi konsisten dan berkelanjutan.
Mengapa Disiplin Positif Membuat Anak dan Orangtua Bahagia?
Momim&Dadin pasti tahu betapa melelahkannya menghadapi drama saat anak ngambek atau tantrum saat diminta melakukan sesuatu. Dengan disiplin positif, Momim-Dadin mengajak anak mengerti batasan dengan cara yang penuh empati, tanpa harus membuat hati mereka terluka.
Bayangkan, saat Momim&Dadin berkata, “Aku tahu kamu pengen main, tapi sekarang waktunya belajar ya, nanti habis ini kita main sama-sama,” anak merasa dihargai dan mau mengikuti tanpa drama. Pendekatan ini membangun ikatan yang kuat antara orangtua dan anak, serta membuat suasana rumah jadi lebih hangat dan penuh kasih.
Bila Momim-Dadin ingin belajar cara mengajarkan batasan dengan penuh kasih sayang, bisa kunjungi artikel ini: Mengajarkan Batasan pada Anak. Untuk menghindari cara-cara yang malah membuat anak jadi takut atau stres, Momim-Dadin bisa baca juga: Menghindari Ancaman dalam Parenting.
Cara Menerapkan Disiplin Positif di Rumah
- Berikan pilihan yang masuk akal: Misalnya, “Mau pakai baju merah atau biru hari ini?” Anak merasa diberi ruang dan lebih kooperatif.
- Jelaskan alasan aturan: Anak lebih mengerti dan menerima jika tahu kenapa harus melakukan sesuatu.
- Berikan pujian yang tulus: Fokus pada usaha dan kemajuan anak, bukan hanya hasil akhir.
- Konsisten tapi fleksibel: Terapkan aturan dengan sabar dan siap menyesuaikan sesuai kebutuhan anak.
- Latih pengelolaan emosi: Tunjukkan contoh bagaimana mengatasi emosi tanpa marah berlebihan.
Momim&Dadin juga bisa melihat lebih banyak tips untuk memahami perilaku anak agar penanganannya lebih tepat dan penuh cinta.
Highlight
Disiplin positif bukan hanya membuat anak menurut tanpa drama, tapi juga membangun hubungan yang hangat dan saling percaya antara Momim&Dadin dan anak. Pendekatan ini terbukti secara ilmiah membantu perkembangan emosional anak dan membuat suasana rumah jadi lebih bahagia. Yuk, mulai terapkan disiplin positif hari ini dan rasakan perubahan indah dalam keluarga Momim&Dadin!