Hai Momim&Dadin! Pernah nggak sih, Momim&Dadin lihat anak yang tiba-tiba mudah terdistraksi, susah diam, dan fokusnya gampang buyar? Di zaman serba digital ini, fenomena ini makin sering terjadi, lho. Yuk, kita ulik bareng kenapa anak-anak bisa cepat bosan dan sulit fokus, serta bagaimana peran gadget dan konten-konten small bite seperti reels dan shorts dalam hal ini.
Apa yang Terjadi pada Otak Anak?
Gadget dan konten berdurasi pendek seperti reels, shorts, dan konten TikTok menawarkan rangsangan visual dan audio yang sangat cepat dan berganti-ganti. Hal ini dapat memengaruhi cara kerja otak anak. Menurut riset oleh Lillard (2011), paparan konten dengan tempo yang cepat memiliki dampak negatif pada fungsi eksekutif anak, seperti regulasi diri dan kemampuan mengingat. Konten yang intens juga membuat otak anak kesulitan untuk mempertahankan fokus dalam waktu lama pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi lebih lama seperti membaca buku atau menyelesaikan tugas sekolah. Otak anak jadi terbiasa dengan gelombang informasi yang terus berganti, sehingga merasa bosan saat harus menunggu atau berkonsentrasi lama pada satu hal.
Pendampingan Orang Tua dengan Pengetahuan Tepat
Momim&Dadin, sebagai sosok utama dalam dunia anak, peran kita sangat penting. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana membatasi screen time, mengkurasi konten yang anak konsumsi, dan memberikan alternatif aktivitas edukatif yang mampu mengasah fokus dan kreativitas anak tanpa membuat mereka cepat bosan.
Momim&Dadin bisa mulai dengan:
- Membuat jadwal screen time yang konsisten, misalnya 60 menit sehari untuk anak balita, sesuai rekomendasi American Academy of Pediatrics. Perlu diingat bahwa waktu yang direkomendasikan tersebut adalah waktu total dari penggunaan seluruh gadget, bukan hanya handphone.
- Memilih konten yang edukatif dan tidak terlalu cepat pergantian ceritanya. Kita juga dapat menyesuaikan dengan usia anak serta kebutuhan anak saat itu, misalnya saat akan menghadapi hari pertama sekolah, atau saat akan memiliki adik baru.
- Mengajak anak bermain aktivitas fisik, seni, atau membaca buku agar otak terlatih untuk fokus lebih lama. Dampingi anak dan jadikan ini kesempatan untuk membangun bonding yang kuat.
- Membangun kebiasaan mindfulness seperti latihan pernapasan sederhana agar anak lebih sadar dan tenang.
Kenapa Ini Penting untuk Masa Depan Anak?
Kita semua tentu ingin anak tumbuh jadi pribadi yang tangguh, cerdas, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Tapi kalau otak mereka sudah “terbiasa” dengan rangsangan cepat, Mereka bisa kesulitan belajar hal-hal yang memang butuh ketekunan dan fokus. Apalagi, di masa depan nanti tantangan yang mereka hadapi tentu tidak cuma soal hiburan, tapi soal kemampuan menyelesaikan masalah kompleks.
Momim&Dadin, yuk kita pegang teguh prinsip parenting adaptif yang bisa jadi panduan kita dalam mendampingi anak di era digital. Memang nggak mudah, tapi dengan ilmu dan praktik yang tepat, Momim&Dadin pasti bisa kok!
Kalau butuh referensi dan tips seputar media sosial dan dampaknya, Momim&Dadin bisa cek juga artikel menarik di Media Sosial dan Parenting, serta pentingnya menjaga kesehatan mental di Parenting dan Kesehatan Mental.
Jadi Gimana Nih?
Anak yang cepat bosan dan susah fokus adalah bagian dari tantangan besar di era digital yang memang butuh perhatian ekstra dari kita. Tapi dengan pengetahuan yang tepat, pengaturan gadget yang cerdas, dan pendampingan penuh cinta, kita bisa bantu anak tumbuh tetap fokus, kreatif, dan bahagia.
Yuk, Momim&Dadin, kita jadi keluarga yang paham zaman tapi tetap dekat dan peduli!



