Hai Momim & Dadin! Pernah nggak sih merasa frustasi karena merasa gagal mendisiplinkan anak? Tenang, kalian nggak sendirian kok. Ternyata, ada beberapa kesalahan umum dalam parenting yang justru bikin anak makin susah diatur.
Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Orang Tua
Menurut penelitian dari Stormshak dkk. (2000), disiplin yang tidak konsisten memiliki hubungan signifikan dengan perilaku bermasalah pada anak. Berikut kesalahan yang paling sering terjadi:

1. Terlalu Keras vs Terlalu Permisif
Pola Otoriter (Terlalu Keras):
- Selalu menggunakan hukuman fisik
- Tidak memberikan penjelasan atas aturan
- Mengabaikan perasaan anak
Dampaknya? Anak jadi penakut, pemberontak, atau malah bohong untuk menghindari hukuman.
Pola Permisif (Terlalu Longgar):
- Tidak ada batasan yang jelas
- Menghindari konflik dengan anak
- Memberikan kebebasan tanpa tanggung jawab
Akibatnya anak jadi tidak menghargai otoritas dan sulit mengontrol diri.

2. Inkonsistensi dalam Aturan
Momim bilang “tidak boleh”, tapi Dadin bilang “boleh”. Atau hari ini aturannya A, besok jadi B. Anak jadi bingung dan mencari celah untuk melanggar.
Tips Praktis Mendisiplinkan Anak dengan Tepat
1. Tetapkan Aturan yang Jelas dan Konsisten
Buat aturan yang mudah dipahami anak dan pastikan semua anggota keluarga menerapkannya sama.
2. Gunakan Pendekatan Autoritatif
Seimbangkan antara kehangatan dan ketegasan. Berikan penjelasan mengapa aturan itu penting, bukan hanya “karena Mama/Papa bilang!”
3. Fokus pada Solusi, Bukan Hukuman
Alih-alih menghukum, ajak anak mencari solusi bersama. Misalnya: “Bagaimana menurutmu cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini?”
4. Berikan Konsekuensi Logis
Konsekuensi harus berhubungan dengan perilaku anak. Jika anak tidak membereskan mainan, konsekuensinya mainan disimpan sementara.

Ingat, Momim & Dadin Juga Manusia
Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif menghasilkan anak yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri kalau sesekali melakukan kesalahan. Yang penting adalah konsistensi dan kemauan untuk terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik.
Remember, parenting is a journey, not a destination. Setiap anak unik dan butuh pendekatan yang berbeda. Yang terpenting adalah memberikan cinta, batasan yang jelas, dan konsistensi dalam mendidik mereka.



