Mengapa Anak Suka Melawan?
Menurut penelitian dari National Center for Biotechnology Information, perilaku menentang pada anak terjadi karena beberapa faktor utama:
- Perkembangan otak: Area otak yang mengatur kontrol diri belum matang sepenuhnya.
- Kebutuhan otonomi: Anak ingin menunjukkan kemandirian mereka.
- Keterbatasan komunikasi: Mereka belum bisa mengekspresikan perasaan dengan baik.
- Pencarian perhatian: Kadang melawan adalah cara mereka mendapat perhatian.

Faktor Emosional yang Berperan
Bayangkan, ketika kita dewasa saja sering kewalahan dengan emosi, apalagi anak-anak yang belum punya “alat” untuk mengelola perasaan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering melawan biasanya sedang mengalami:
- Frustrasi karena tidak dipahami.
- Kelelahan atau lapar (yes, hangry itu nyata!).
- Perubahan rutinitas yang membuat mereka tidak nyaman.
- Tekanan dari lingkungan sekitar.
Solusi Praktis untuk Momin&Dadin

1. Tetap Tenang dan Sabar
Ini yang paling susah, tapi paling penting! Ketika anak melawan, napas dalam dulu sebelum bereaksi. Ingat, mereka sedang belajar mengelola emosi dari contoh kita.
2. Cari Tahu Akar Masalahnya
Tanyakan dengan lembut: “Adek kenapa, nih? Ada yang bikin kesal?” Kadang di balik sikap melawan, ada kebutuhan yang belum terpenuhi.
3. Berikan Pilihan Terbatas
Alih-alih memerintah langsung, coba berikan opsi: “Mau mandi dulu atau sikat gigi dulu?” Ini memberi mereka rasa kontrol.
4. Konsisten dengan Aturan
Anak butuh batasan yang jelas dan konsisten. Jangan sampai aturan berubah-ubah karena mood kita.
5. Apresiasi Perilaku Positif
Jangan lupa puji ketika anak berperilaku baik. Perhatian untuk hal positif lebih efektif daripada fokus pada kesalahan terus.

Kapan Harus Khawatir?
Meski perilaku melawan itu normal, Momim&Dadin perlu waspada jika:
- Intensitasnya sangat sering dan ekstrem.
- Disertai agresi fisik yang berbahaya.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari secara signifikan.
- Bertahan lebih dari 6 bulan.
Kalau sudah begini, tidak ada salahnya konsultasi dengan psikolog anak ya!
Kesimpulan
Ingat, Momim&Dadin, fase anak suka melawan ini akan berlalu. Yang terpenting adalah kita merespons dengan bijak, sabar, dan penuh kasih sayang. Setiap tantrum adalah kesempatan untuk mengajarkan mereka cara yang lebih baik dalam mengekspresikan perasaan.
Parenting memang tidak mudah, tapi dengan pemahaman yang tepat, kita bisa melewati fase ini bersama si Kecil dengan lebih tenang.



