“Zaman dulu nggak ada parenting parenting tapi anak-anak bisa sukses tuh!”
Momim&Dadin pernah mendengar pernyataan serupa? Benar tidak ya kalau parenting adalah hal kekinian yang dahulu tidak ada? Faktanya, parenting telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, walau istilahnya baru muncul belakangan. Yuk, kita coba telusuri bersama bagaimana perjalanan parenting dari zaman ke zaman!
Sejarah Singkat Perkembangan Teori Parenting
Teori tentang cara mengasuh anak sudah ada sejak lama. Mari kita lihat perjalanan singkat ini:
1. Periode Tradisional
Pada masa lalu, terutama dalam masyarakat tradisional, pola asuh bersifat kolektif dan berbasis pada nilai-nilai adat, budaya, serta kepercayaan agama. Keluarga besar memiliki peran aktif dalam mendidik dan merawat anak. Orang tua mengandalkan pengalaman turun-temurun berdasarkan pada adat atau budaya lokal, bukan ilmu pengetahuan ilmiah. Disiplin cenderung keras dan anak dianggap sebagai pribadi yang harus patuh terhadap otoritas orang dewasa.
2. Periode Modern Awal
Memasuki abad ke-20, pola pengasuhan mulai dipengaruhi oleh ilmu psikologi dan pendidikan modern. Pengasuhan menjadi lebih berfokus pada perkembangan internal anak, seperti kepribadian, kebutuhan, dan emosi.
Beberapa tokoh berpengaruh di periode ini:
- Sigmund Freud: menekankan pentingnya fase perkembangan awal (psikoanalisis).
- Jean Piaget: menggagas teori perkembangan kognitif anak melalui tahapan berpikir.
- John Bowlby: memperkenalkan attachment theory, pentingnya ikatan emosional anak dengan pengasuh.
3. Periode Kontemporer
Teori-teori parenting semakin berkembang seperti mindful parenting, positive parenting, gentle parenting, dan sebagainya. Pendekatan yang digunakan lebih fleksibel, kontekstual, dan berbasis bukti ilmiah (evidence-based). Selain itu, parenting saat ini juga mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, budaya, serta dampak teknologi dan media digital. Fokus parenting tidak hanya pada anak, tetapi juga pada relasi emosional antara anak dan orang tua, serta kesejahteraan mental kedua belah pihak.
Pola Asuh Modern dan Teori Perkembangan Anak
Seiring dengan perubahan zaman, cara kita mengasuh anak pun ikut berubah. Berikut ini adalah beberapa pola asuh modern yang patut dicermati:
1. Parenting Berbasis Riset
Dengan kemajuan teknologi dan akses informasi, banyak orang tua yang mulai memahami pentingnya pendekatan yang berbasis riset dalam mengasuh anak. Mereka lebih terbuka terhadap panduan dan panduan parenting yang berdasarkan fakta dan studi ilmiah.
2. Pendekatan Positif
Konsep disiplin positif kini banyak digalakkan, di mana mengasuh dilakukan dengan cara membangun hubungan dan komunikasi yang baik. Ini berbeda jauh dengan pola asuh yang cenderung otoriter seperti di zaman dulu.
3. Kesadaran Emosional
Orang tua di era kini lebih menyadari pentingnya kesehatan mental dan emosional anak. Ini termasuk kemampuan untuk mengenali perasaan mereka sendiri dan memahami perasaan orang lain. Orang tua juga berusaha untuk menumbuhkan empati dan keterhubungan yang sehat.
Parenting Zaman Sekarang Lebih Sulit!
Dengan berbagai tantangan di masa kini, kita mungkin merasa bahwa beban pengasuhan kian berat. Sebenarnya, masing-masing zaman memiliki tantangannya tersendiri. Tiap orang tua di masing-masing zaman perlu untuk adaptif, mau selalu belajar, namun tetap terbuka pada kearifan masa lalu yang seringkali juga masih relevan dengan pengasuhan masa kini.
Kembali ke Akar
Meskipun kita sudah jauh bergerak dari pola asuh tradisional, sebaiknya kita tidak melupakan nilai-nilai penting dari zaman dulu. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari para orang tua sebelumnya. Mengenal lebih jauh tentang parenting bisa membantu kita menjadi orang tua yang lebih baik.
Jadi, Momim&Dadin, perjalanan kita dalam mengasuh anak terus berkembang, namun prinsip-prinsip dasar kasih sayang dan perhatian harus tetap menjadi pijakan kita. Mari kita terus belajar dan beradaptasi agar dapat memberikan yang terbaik bagi si kecil!